Saturday 5 April 2014

Akomodasi dan Transportasi Bandara Haneda

Setelah menempuh perjalanan panjang Jakarta - Kuala Lumpur - Tokyo, tibalah saya di bandara Haneda pukul 22.30 waktu setempat. Moda transportasi yang saya gunakan untuk mencapai lokasi apartemen di Hachioji adalah airport bus. Terdapat beberapa pilihan untuk menempuh perjalanan sampai Hachioji yaitu menggunakan kereta, taksi atau bus. Hachioji sendiri terletak di selatan Tokyo, walaupun masih termasuk ke dalam area Tokyo, namun sudah mulai perbatasan...bisa dibilang...kalo cuaca cerah, bisa melihat Gunung Fuji dari apartemen....hehehehhe

Saat itu saya datang pada tanggal 31 Desember tengah malam atau tanggal 1 Januari dini hari, sehingga tidak ada satupun staf dari kampus yang bisa menjemput karena saat libur. Menyadari saya akan tiba tengah malam, saya mulai browsing transportasi apa yang akan gunakan. Jika menggunakan kereta, saya harus beberapa kali pindah kereta dan dengan kondisi membawa 2 buah koper besar, hal itu tidak memungkinkan untuk dilakukan karena artinya saya harus menggeret kedua tas itu untuk transfer kereta. Opsi kedua menggunakan taksi. Tapi seperti yang sudah diketahui umum, tarif taksi di Jepang sangat mahal, untuk mencapai Hachioji, bisa menghabiskan jutaan rupiah. Opsi lainnya menggunakan airport bus. Opsi ini sangat ideal untuk pengunjung yang membawa banyak barang karena tidak ada batasan bagasi dan tidak perlu pindah-pindah kereta. Layanan bus ini selain dari bandara Haneda, juga bandara Narita. Info lengkapnya cek disini ya... http://www.limousinebus.co.jp/en/bus_services/haneda/index 

Namun jadwal terakhir bus ini jam 22.45, sehingga tidak mungkin bagi saya untuk mengejar bus terakhir ini dengan urusan bagasi dan prosedur imigrasi. Sehingga satu-satunya pilihan adalah menggunakan bus pertama jam 06.50 dan menginap di bandara. Itu adalah pengalaman saya yang pertama menginap di bandara. Bandara Haneda seperti halnya di bandara negara maju lainnya, sangat nyaman dengan fasilitas lengkap. Dilengkapi free wifi dengan kecepatan yang luar biasa sehingga saya bisa contact keluarga di Indonesia dan melihat mereka merayakan tahun baru melalui skype...hhehehhe Bahkan kamar mandi pun tersedia bagi yang mau membersihkan diri dengan membayar beberapa ratus yen. Dan saya tidak seorang diri yang menginap, termasuk beberapa orang, mungkin dengan kondisi yang sama. 

Perihal keamanan tidak perlu khawatir karena ada petugas yang berjaga, dan kalaupun kita tidur di kursi memanjang, tidak ada yang menegur. Bahkan saya lihat seorang wanita muda yang ke toilet dan tasnya dibiarkan begitu saja tanpa penjagaan. Dan saya makin mengerti setelah tinggal beberapa lama di Tokyo. Adalah biasa seseorang meninggalkan tas, dompet bahkan hape di atas meja tanpa penjagaan saat ke toilet atau memesan makanan. Bertolak belakang dengan kondisi di Indonesia, meninggalkan hape 5 menit saja sudah raib.... 


Setelah tidur beberapa saat dan mencoba menghangatkan diri dengan jaket dan teman-temannya, akhirnya tibalah waktu saya untuk menunggu bus. Setelah saya beli tiket bus di counter bandara, saya tunggu bus di ruang tunggu. Dan salah satu petugas menanyakan tentang banyaknya koper yang akan saya simpan di bagasi bus dan memberikan label pada koper dan secarik kertas untuk pengambilan koper sehingga tidak akan ada yang salah mengambil koper. Saya harap suatu saat sistem ini bisa diberlakukan di negara kita...

No comments:

Post a Comment