Wednesday 30 September 2015

Daycare (Hoikuen) di Jepang

Sesaat setelah saya sampai di Jepang, hal pertama yang saya lakukan selain tentunya melengkapi barang2 di apartemen, adalah mencari informasi tentang sistem pendidikan di Jepang untuk usia pra-sekolah karena saya berencana untuk membawa Nayaka-chan yang saat itu masih berumur 5 tahun untuk sekolah disini. Namun tentunya dengan status saya sebagai mahasiswa, saya tidak bisa mendaftarkan Nayaka-chan ke sekolah TK pada umumnya, tapi harus mendaftarkannya ke daycare (nursery).

Berdasarkan informasi yang saya peroleh, terdapat 2 tipe pendidikan pra-sekolah di Jepang, yaitu Yochien dan Hoikuen. 

Yochien 
Yochien adalah sekolah TK pada umumnya...kalau tidak salah...masuk jam 8.00 pulang jam 12.00. Usia masuk sekolah pun ditentukan. Disini anak2 lebih difokuskan untuk belajar dan tentunya sambil bermain. Di sekolah ini, huruf hiragana dan angka mulai diperkenalkan. Siapapun dapat dengan mudah mendaftarkan anaknya untuk sekolah disini karena jumlah sekolah yang cukup memadai. Biasanya anak2 di sekolah ini lebih mudah untuk dikenali menggunakan seragam dan topi bulat yang lucu2.

Hoikuen 
Sekolah ini dikhususkan untuk anak yang kedua orang tuanya bekerja atau sekolah, sehingga tidak dapat menjaga anak sepulang sekolah. Pada umumnya, sekolah ini di mulai dari jam 8.00 pagi hingga jam 19.00 malam. Berhubung waktu belajar yang tidak ditentukan, maka waktu sekolah setiap anak bisa berbeda2 disesuaikan dengan jam kerja orang tuanya...hehhehehe Nayaka-chan sendiri setiap hari sekolah mulai dari jam 9.00 hingga jam 18.00. 

Tapi jangan dikira, seharian anak2 kita belajar terus yaa...mereka selain belajar, juga makan siang, tidur siang, makan snack sore dan bermain. Di sekolah ini, anak2 lebih difokuskan pada kegiatan keterampilan sambil bermain seperti keterampilan melipat kertas (origami), menggambar, dan kerajinan tangan yang lainnya. Adapun untuk pengenalan hiragana dan angka, saya lakukan sendiri di rumah.

Pada umumnya Hoikuen menerima murid dari umur 0 sampai 5 tahun, walaupun ada beberapa hoikuen yang tidak menerima murid umur tertentu, misal 0-2 tahun. Ketersediaan jumlah hoikuen di Jepang sendiri masih merupakan masalah yang cukup serius. Seperti kita ketahui bahwa wanita muda Jepang saat ini enggan untuk mempunyai anak, salah satu penyebabnya adalah juga sulitnya menemukan daycare yang available. Jumlah hoikuen yang tidak mencukupi dibandingkan dengan jumlah permintaan menyebabkan persaingan antar ibu2 muda untuk mendapatkan tempat di hoikuen juga cukup tinggi. Hal ini juga yang membuat saya ragu apakah Nayaka-chan bisa diterima di salah satu daycare disini atau tidak.

Selanjutnya saya mendaftar ke city hall, karena pendaftaran untuk masuk hoikuen dipusatkan di city hall dimana hoikuen itu berada. Disana saya mendapatkan informasi sekolah mana saja yang masih dapat menerima murid untuk umur 5 tahun. Saat itu hanya ada satu sekolah yang masih dapat menerima 1 anak umur 5 tahun, dan saya akan bersaing dengan ibu2 lain yang juga memerlukan tempat tersebut. Penilaian dari city hall akan dilakukan berdasarkan pengumpulan point, misal, single mother akan dapat satu point, jauh dari orang tua atau family akan mendapat satu point, dsb. Sehingga ada juga kasus pasangan bercerai hanya agar anak dapat diterima di hoikuen...benar2 perjuangan tersendiri... Setelah saya submit berbagai macam syarat dokumen, saya diminta untuk menunggu hasilnya kira2 sebulan kemudian. 

Dalam penantian dag dig dug bercampur pasrah, akhirnya datang juga surat yang menyatakan bahwa Nayaka-chan diterima !!! Alhamdulillah...

Untuk Nayaka-chan sendiri, masa2 di Hoikuen adalah masa yang paling indah, dimana dia bisa beradaptasi dengan kehidupan di Jepang, belajar bahasa Jepang, pergi sekolah agak siang dan tanpa tambahan PR...hehhehee


5 comments:

  1. Halo mba.. :) Saya Yola. Soon to be aku juga akan seperti mba.. membawa putri saya, sedangkan suami di Jakarta, untuk melanjutkan studi. Aku pengen diskusi dg mba.. Kira-kira ada ID Line/FB/medsoc lain kah? terima kasih :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo mbak Yola...salam kenal..maaf baru balas. Boleh mbak...bisa minta alamat emailnya ?? :)

      Delete
    2. nonakelinci@gmail.com mba :) Honto Arigatou..

      Delete
  2. Halo mba Yani, saya Yola, soon to be akan bernasib sama dg mba Yani. Melanjutkan kuliah dan suami stay di Jakarta. Kalo boleh, pengen ngobrol2 gitu, sepertinya akan banyak nanya.. selain dari Google+ bisa kah mba? :D terima kasih..

    ReplyDelete
  3. Halo mb yani saya elsa... Rencana jg pengen cari houikuen buat si kecil pengen tanya2 k mb yani ad contact person nya mb?

    ReplyDelete