Friday 19 February 2016

Warna - warni Nikko di musim gugur (part 2)

Setelah mengumpulkan informasi yang cukup, kami memutuskan untuk hari pertama ini mengunjungi wisata yang terjauh yaitu Yutaki Falls. Kami menggunakan bus no. 2A untuk menuju kesana. Perjalanan ke air terjun ini cukup jauh, ditempuh selama 1,5 jam, melalui jalan berkelok2...agak pusing siy...terkadang ada juga yang berdiri jika memang sedang banyak pengunjung.

Kami lalu turun di bus stop no. 40, untuk diketahui, bus stop di Nikko ditandai dengan nomor untuk lebih memudahkan. Perjalanan jauh ini terbayarkan dengan pemandangan air tejun yang magnificent. Air terjun disini sangat besar...mengundang pengunjung untuk betah berlama2 menatapnya...maka kami pun memanfaatkan dengan makan bekal makan siang disini. 

Air terjun Yutaki
Mengingat keterbatasan waktu, setelah makan, kami lanjutkan perjalanan ke Senjogahara Plateu, padang sahara di bus stop no. 38 dengan menggunakan bus no. 2A arah menuju pusat kota. Area ini merupakan hamparan alang2 berwana keemasan...

Senjogahara Plateu
Hamparan alang-alang
Destinasi selanjutnya adalah Ryuzu Falls. Air terjun ini terbilang kecil, namun dengan latar belakang daun yang berwarna2 memberikan pandangan yang luar biasa. Lokasi ini dapat dicapai dari bus stop no. 35. Untuk melihat hulu aliran air terjun ini dengan jarak kira2 300 m dapat dicapai dengan berjalan kaki di walking trail atau naik bus ke arah atas.

Air terjun Ryuzu

Hulu air terjun Ryuzu 
Tidak terasa, hari sudah mulai gelap ketika mengunjungi air terjun Ryuzu. Kami pun memutuskan untuk pulang dan melanjutkan perjalanan keesokan harinya. Namun ternyata cuaca hari kedua ini sangat tidak mendukung, berkabut dan tidak dapat melihat pemandanga apapun di area pegunungan, sehingga untuk hari kedua ini, kami hanya dapat mengunjungi jembatan Shinkyo (Shinkyo bridge).

Shinkyo bridge

Warna-warni Shinkyo bridge
Kami pun mengakhiri perjalanan wisata ini dan bertekad akan datang kembali untuk mengunjungi tempat wisata lainnya di Nikko...

Warna-warni Nikko di musim gugur (part 1)

Sebenarnya saya sudah sering mendengar tempat wisata Nikko yang kebetulan masih berada di sekitaran Tokyo, tapi yang saya lihat di internet hanya patung-patung dan temple sehingga saya tidak begitu tertarik untuk mengunjungi tempat ini hehehehhe
Hingga satu saat saya tidak sengaja melihat tempat ini di musim gugur dan terlihat sangat indah dengan daun yang berwarna-warni. Setelah browsing lebih lanjut, Nikko ternyata memang terkenal dengan keindahan nya di musim gugur. Dan berhubung ini adalah tahun terakhir saya di Jepang, maka saya pun memutuskan untuk pergi ke Nikko di musim gugur ini, yang kebetulah menurut prediksi akan mencapai puncaknya sekitar 2 minggu lagi, yaitu di pertengahan-akhir Oktober. Dan saya merencanakan untuk menginap semalam disana.

Di hari Kamis itu, kami pergi sepagi mungkin untuk mengejar kereta pertama dari Asakusa ke Tobu Nikko stasiun. Tapi ternyata kami hanya bisa mengejar kereta kedua jam 7.10 dan tiba di Tobu Nikko stasiun jam 9.22. Saat itu kami menggunakan All Nikko Pass seharga 4.520 yen valid selama 4 hari yang dapat digunakan untuk satu kali pp Tokyo - Nikko dan free seluruh bus di Nikko. Kartu ini sangat ekonomis mengingat tarif bus dari pusat kota ke daerah wisata di daerah pegunungan bisa mencapai 1000 yen lebih. 

Setelah kami tiba di Tobu Nikko station, kami lalu segera melakukan check in di Nikko Park Lodge Tobu Station, hotel yang berada di seberang station, lokasi sangat recommended. Di area situ juga terdapat restoran india yang enak dan restoran lainnya...sehingga tidak akan khawatir kelaparan hehhehee

Tobu Nikko Station
Selanjutnya, kami mulai perjalanan wisata. Berdasarkan informasi yang saya peroleh dari staf penjualan tiket Tobu, terdapat 3 rute bis yang populer melalui Tobu Nikko stasiun, yaitu : 
1) JR. Nikko tujuan Yumoto onsen (Bus No. 2A)
2) JR. Nikko tujuan Chuzenji onsen  (Bus No. 2B)
3) JR. Nikko tujuan World Heritage Sightseeing (loop, Bus No. 2C)

Daerah Nikko sendiri dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
1) Area pusat kota, dimana terdapat World Heritage.
2) Area pegunungan (Okunikku), dimana terdapat wisata alam seperti air terjun, onsen ataupun padang sahara.

Untuk rute bis nya sendiri, rute Yumoto onsen (bus no. 2A) adalah yang terjauh dari pusat kota / stasiun. Dan untuk rute ini melalui rute yang sama dengan rute Chuzenji onsen (2B). Jadi untuk menuju Chuzenji onsen, kita dapat memilih bus no. 2A ataupun 2B. Sedangkan rute 2C melayani rute di pusat kota.

Untuk itinerary di Nikko...lanjut ke part 2 yaa...


Sunday 14 February 2016

Memperpanjang paspor anak di KBRI Tokyo

Saya akui bahwa saya termasuk orang yang selalu berpikiran negatif saat dihadapkan dengan masalah pengurusan administrasi dan dokumen, membayangkan sulit dan rumitnya, termasuk saat saya diharuskan untuk memperpanjang paspor anak yang akan habis masa berlakunya. Padahal ternyata setelah dijalani....tidak sulit juga ternyata, bahkan sangat mudah, dalam setengah hari saja, pengurusan tersebut bisa selesai...hheehehe

Berikut persyaratan yang harus dilengkapi saat pengajuan perpanjangan paspor anak di KBRI Tokyo :

1) Photo copy alien card anak di Jepang (dikeluarkan oleh imigrasi Jepang, diperlihatkan aslinya)

2) Photo copy akta lahir (diperlihatkan aslinya)

3) Photo copy alien card orang tua (diperlihatkan aslinya)

4) Photo copy paspor orang tua 
(saat pengajuan, kita akan menyerahkan paspor asli ke petugas dan paspor baru akan kita tanda tangani di tempat, dan saat pengambilan atau pengiriman, mereka akan menyerahkan kedua paspor tersebut, lama dan baru)

5) Photo copy surat nikah (saat itu saya tidak membawa surat aslinya, tapi tidak dipermasalahkan)

6) Pas photo anak terbaru ukuran 3 x 4 cm latar belakang putih 
(jika menggunakan photo booth, hati2 dengan background yang umumnya bukan putih. Saat itu saya menggunakan kamera dari hape, dengan latar belakang putih dan cetak di mesin cetak photo di BIC Camera, dan berhasil...lebih murah juga hehhehe)

7) Mengisi SPRI paspor 
(formulir ini tidak bisa didapat online, kita isi saat di kedutaan)

8) Pemohon harus datang sendiri 
(dalam hal ini anak saya ajak ke kedutaan dan berhubung dia sudah umur 7 tahun, jadi dia sudah bisa menuliskan nama di kolom ttd)

9) Membayar biaya pembuatan paspor 2.650 yen 
(untuk biaya ini, kita menggunakan mesin, seperti vending machine, jadi kita hanya memasukkan uang dan terlihat pilihan biaya yang diperlukan, lalu pencet dan akan keluar seperti kertas tanda bukti yang akan diserahkan kepada petugas, tapi ini kita lakukan setelah petugas memverifikasi dokumen). 


Mesin pembayaran 
10) Jika kita menginginkan paspor dikirimkan ke alamat rumah, maka kita harus siapkan letter pack, kita bisa mendapatkan di kantor pos terdekat dengan harga 500 yen (reta paku go-hyaku en). Saat itu saya juga melakukan pengajuan perpanjangan paspor, jadi untuk 2 orang, cukup satu letter pack ke alamat rumah yang sama. Kita tuliskan sendiri nama dan alamat rumah pengiriman di letter pack tersebut.

Untuk pengajuan perpanjangan paspor tersebut hanya bisa dilayani pagi hari dari jam 09.30 - 11.30. Sedangkan untuk pengambilan hanya dilayani siang hari jam 13.30 - 16.30 (Senin-kamis) dan 14.00 - 16.30 (Jum'at).

Daannn...ternyata hanya dalam waktu 3 hari saja, paspor lama dan baru telah sampai dengan selamat dan sentosa di rumah...

Salut untuk petugas kedutaan yang telah melayani dengan baik dan efisien !!!



Letter pack 500 yen